Pages

Kamis, 18 Februari 2016

Kiat Menjadikan Karyawan tetap Senang dan Semangat Bekerja

 Karyawan merupakan elemen terpenting sebagai motor penggerak perusahaan. Adalah penting untuk menjaga passion dan semangat karyawan sehingga dengan begitu mereka senantiasa berusaha bekerja dengan lebih baik dan efisien. Oleh sebab itu, sebagai pimpinan kita harus memiliki kecakapan agar supaya semangat karyawan kita di kantor tetap terjaga. Tulisan ini selanjutnya akan menyinggung beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memelihara, bahkan melipat gandakan semangat para karyawan.
Untuk menjaga semangat karyawan agar selalu on fire, hal penting yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menjaga mood karyawan senantiasa senang, happy, atau bahagia –bisa dikatakan metode ini sebagai yang paling efektif. Sebab apabila emosi atau mood karyawan jauh dari kata senang, maka bisa dipastikan mereka tidak dapat bekerja dengan seluruh kemampuannya dan bahkan dapat berujung pada pengunduran diri (untuk mencari yang lebih baik).
Memang, hampir dapat dikatakan mustahil untuk membuat semua orang merasa happy, tetapi setidaknya kita dapat berupaya untuk menjadikan mereka tidak merasa benci berada di kantor. Sebagai pemimpin kita dapat melakukan hal-hal simple yang dapat membuat karyawan merasa nyaman berada di kantor, sehingga, meski lambat tetapi pasti, hal itu dapat “memupuk” rasa senang di dalam diri karyawan agar tetap tumbuh subur. Berikut tips yang dapat dilakukan:

1.        Satu hari Casual
Jika perusahaan kita mewajibkan seluruh karyawan untuk berpenampilan formal dan resmi, barangkali membuat agenda “satu hari casual” –dalam arti tetap menjaga kepantasan dan kesopanan– adalah hal yang dapat kita tawarkan kepada karyawan, sebab hal itu akan membangun suasana relax dan nyaman pada saat bekerja. Ketika karyawan merasa relax dalam bekerja, tentu mereka akan bekerja lebih baik. Selain itu, suasana relax dan nyaman saat bekerja dapat meredam tekanan stres. Dalam hal ini, adalah penting bagi semuanya bersepaham bahwa semua boleh mengenakan pakaian casual, bahkan mengenakan jeans sekalipun tidak menjadi masalah, selagi tetap menjaga kepantasan dan kesopanan sebagaimana telah di sebutkan. Perusahaan dapat menerapkan kebijakan ini pada hari Jum’at misalnya bagi yang memiliki 5 hari kerja, atau pada hari sabtu bagi perusahaan yang memiliki 6 hari aktif kerja.  
2.      Waktu yang fleksibel
Kedisiplinan waktu (jam kerja) merupakan hal yang sangat penting, tetapi bagaimana dengan karyawan yang memiliki keluarga, anak yang harus di antar-jemput sekolah, dan orang tua? Sudah pasti hal ini dapat menjadi beban tersendiri bagi karyawan dan bahkan dapat memicu stres. Dalam hal ini, solusi yang dapat kita tawarkan adalah memberikan fleksibilitas waktu bagi karyawan yang memang benar-benar membutuhkan. Sebagai contoh, pada saat bekerja tiba-tiba salah satu karyawan mendapat telfon dari rumah bahwa anak atau orang tuanya sakit, sehingga meminta ijin untuk pulang lebih awal untuk mengantar anak atau orang tuanya ke rumah sakit. Adalah tindakan bijak jika kita memberikan fleksibilitas waktu, mengijinkan karyawan yang bersangkutan untuk pulang lebih awal dengan catatan ia tetap harus bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Empati yang kita berikan kepada karyawan sudah barang tentu akan menumbuhkan sikap positif dalam diri karyawan.
3.      Company meals
Company melas kiranya adalah hal tepat yang dapat perusahaan agendakan, sebab hal ini akan membangun suasana nyaman dan kebersamaan. Sebagai contoh, pada saat rapat atau evaluasi bulanan sekaligus perusahaan juga mengagendakan acara makan bersama. Selain itu, perusahaan juga dapat membuat acara outbond bagi karyawan. Hal ini sangat efektif untuk menghilangkan stres yang menumpuk pada saat melakukan pekerjaan.


Beberapa hal yang sudah disebutkan di atas merupakan sedikit dari banyak hal yang dapat kita dilakukan di perusahaan, tergantung strategi yang ingin kita terapkan. Namun, hal terpenting yang perlu di ingat adalah a happy employee is a better worker, karyawan yang senantiasa senang, happy, atau bahagia akanbekerja dengan lebih baik.

Senin, 15 Februari 2016

Tips bagi Karyawan agar Tidak Membawa Persoalan Pribadi ke Kantor

Tidak ada hal yang lebih buruk dari pada karyawan yang membawa masalah atau problem personal ke kantor, sebab hal itu akan berdampak pada banyak hal, semisal produktivitas kerja. Tidak hanya itu, membawa permasalahan pribadi ke kantor bahkan dapat berefek pada teman kantor lainnya –dalam arti bekerja secara tim. Adalah penting agar masalah pribadi yang kita miliki di rumah tetap berada di rumah, sebab tidak ada tempat untuk hal semacam itu di kantor.

Meskipun sulit, sebagaimana telah disebutkan, adalah penting untuk meninggalkan permasalah pribadi tetap berada di rumah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan cara agar semua persoalan yang kita miliki di rumah tidak terbawa dan berdampak negatif pada pekerjaan di kantor.

Dalam hal ini, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan agar semua permasalahan pribadi tidak terbawa ke kantor, tetap berada di tempatnya (rumah). Namun demikian, kita hanya perlu melakukan satu langkah efektif untuk memastikan tercapainya goal tersebut (tidak membawa persoalan pribadi ke kantor).

Salah satu tips paling mudah yang dapat dilakukan adalah, kita dapat membuat reminder baik itu ditulis di kalender, remainder di handphone, perihal apa yang harus dilakukan untuk mengatasi persoalan ini. Kita hanya perlu menuliskan kalimat simpel yang dapat mengingatkan kita agar tidak membawa permasalahan pribadi ke kantor, semisal “masalah pribadi tidak punya tempat di kantor!” ataupun kalimat-kalimat sederhana lainnya.

Tips lainnya adalah membuat catatan serupa yang ditaruh di tempat yang mudah dilihat, semisal kita dapat menulisnya menggunakan sticky note dan menempelnya pada cermin di kamar mandi, pada monitor komputer di kantor, ataupun tempat-tempat lainnya. Dengan demikian, kita dapat mengingat apa yang harus di lakukan pada saat sebelum berangkat ke kantor maupun sudah berada di kantor, yakni meninggalkan masalah pribadi di rumah.

Selain tips yang sudah disebutkan di atas, ada hal lain yang juga dapat membantu kita meninggalkan permasalah-permasalahan pribadi di luar kantor, yakni keluarga atau sahabat yang perduli dan selalu mengingatkan kita tentang hal tersebut. Memang ini sedikit lebih membutuhkan upaya tergantung seberapa besar kita percaya dengan orang tersebut.


Namun, ketika kita percaya terhadap keluarga, sahabat, maupun orang-orang yang perduli dan senantiasa men-support, maka bukanlah suatu kemustahilan bagi kita untuk dapat mengontrol diri, mengendalikan diri, kemudian menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan yang kita miliki tanpa harus berimbas pada produktivitas kerja.

Jumat, 12 Februari 2016

What Makes a Good Leader?

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, keberadaan sosok pimpinan tentu sangat penting. Betapa tidak, pimpinan adalah orang yang mampu mengorganisir kelompok, sekaligus menjadi teladan. Untuk menjadi seorang pimpinan yang baik, terdapat hal-hal yang perlu dimiliki sebagaimana berikut:
1.        Mau Mendengarkan Orang Lain (Bawahan)
Hal yang menjadikan seseorang dinilai sebagai pemimpin yang baik adalah ketika ia mampu memaksimalkan kemampuan manajerialnya, semisal berkenan meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain. Seorang pemimpin besar secara penuh sadar akan pentingnya kemampuan mendengarkan orang lain  (bawahannya) secara seksama.
Pimpinan dengan memiliki kemampuan manajerial yang baik senantiasa mau mendengarkan masukan dari orang lain, dan cara termudah untuk mengukurnya adalah dengan melihat sejauh mana ia mendapatkan feedback dari bawahannya. Karyawan umumnya akan memberikan penilaian yang baik kepada orang atau atasan yang dipercayainya, berkepribadian baik dan mau mendengarkan bawahannya. Lalu, masih ingatkah kapan terakhir kali kita meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan bawahan/karyawan kita?
2.        Memiliki Integritas
Selain kemampuan untuk mendengarkan bawahan, integritas adalah hal penting lainnya yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan. Pemimpin yang berintegritas bertindak sesuai dengan ucapan, konsisten antara apa yang diyakini dan yang diperbuat, antara sikap dan tindakkan, antara nilai hidup yang dianut dengan hidup yang dijalankan. Adanya keselarasan antara sikap, tindakan dan apa yang dikatakan, dapat membangun sebuah kepercayaan dari bawahan terhadap dirinya. Tentu dapat dibayangkan apa jadinya apabila kita dipimpin oleh pimpinan yang tidak dapat memiliki integritas?
3.        Kemampuan Mengontrol Keadaan
Selain dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yang tidak kalah penting harus dimiliki oleh seorang pimpinan adalah kemampuan mengontrol situasi. Ketika seorang pimpinan membuat suatu keputusan, sementara bawahan mempertanyakan apakah keputusan tersebut adalah benar atau suatu kesalahan, tentunya kemampuan dalam mengontrol/mengendalikan situasi sangat diperlukan oleh seorang pimpinan. Pemimpin yang tidak dapat mengendalikan situasi tentunya dapat meruntuhkan kepercayaan yang telah diberikan bawahannya.

Sebagai seorang yang dipercaya sebagai pimpinan, sudah seharusnya kita memiliki ketiga hal sebagaimana telah disebutkan di atas. Apabila ketiga hal tersebut telah ada di dalam diri kita, maka (hampir) dapat dipastikan kita akan memiliki karir yang baik dalam organisasi/perusahaan manapun. Bagaimana cara agar kita memiliki ketiga hal tersebut? Sudah pasti jawabannya adalah dengan kerja keras.

Jumat, 05 Februari 2016

Kompensasi sebagai Motivator Kinerja Karyawan

Dewasa  ini, persaingan dalam dunia bisnis terkesan semakin meningkat. Barangkali, salah satu penyebabnya adalah dikarenakan semakin banyak bermunculan industri atau perusahaan baik dalam skala kecil maupun besar. Banyak bermunculannya perusahaan dengan produksi barang yang sama tentunya menjadi problem tersendiri yang harus segera dapat ditemukan solusinya.
Salah satu aspek penting terkait dalam hal produksi adalah karyawan. Mengapa demikian, sebab kualitas serta kinerja karyawan memiliki pengaruh besar terhadap kualitas produk. Keberadaan karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, sebab bakat, tenaga dan kreativitas, sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian perusahaan dapat mencapati tujuan atau goal yang ingin dicapai.

Untuk sebagian karyawan, harapan mendapatkan uang atau pendapatan merupakan satu-satunya alasan untuk bekerja (mencari pekerjaan). Namun sebagian yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Mereka akan merasa lebih dihargai lagi apabila menerima berbagai fasilitas dan simbol-simbol status lainnya dari perusahaan dimana mereka bekerja. Kesediaan karyawan untuk mencurahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan waktunya, sebenarnya mengharapkan adanya imbalan dari pihak perusahaan yang dapat memuaskan kebutuhannya.

Menurut para ahli semisal Schuler dan Jackson, pada prinsipnya imbalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. Imbalan intrinsik yaitu imbalan yang diterima karyawan untuk dirinya sendiri. Biasanya imbalan ini merupakan nilai positif atau rasa puas karyawan terhadap dirinya sendiri karena telah menyelesaikan suatu tugas yang baginya cukup menantang. Teknik-teknik pemerkayaan pekerjaan, seperti pemberian peran dalam pengambilan keputusan, tanggung jawab yang lebih besar, kebebasan dan keleluasaan kerja yang lebih besar dengan tujuan untuk meningkatkan harga diri karyawan, secara intrinsik merupakan imbalan bagi karyawan.

Imbalan ekstrinsik mencakup kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung dan imbalan bukan uang. Termasuk dalam kompensasi langsung antara lain adalah gaji pokok, upah lembur, pembayaran insentif, tunjangan, bonus; sedangkan termasuk kompensasi tidak langsung antara lain jaminan sosial, asuransi, pensiun, pesangon, cuti kerja, pelatihan dan liburan. Imbalan bukan uang adalah kepuasan yang diterima karyawan dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau phisik dimana karyawan bekerja. Termasuk imbalan bukan uang misalnya rasa aman, atau lingkungan kerja yang nyaman, pengembangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan.

Menurut Schuler dan Jackson (1999) kompensasi dapat digunakan untuk menarik orang-orang yang potensial atau berkualitas untuk bergabung dengan perusahaan. Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen, program kompensasi yang baik dapat membantu untuk mendapatkan orang yang potensial atau berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkanoleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik. Selain itu, pemberian kompensasi juga berguna untuk mempertahankan karyawan yang baik. Jika program kompensai dirasakan adil secara internal dan kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang baik (yang ingin dipertahankan oleh perusahaan) akan merasa puas.

Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, berarti produktivitas juga akan meningkat dan perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha.

Source: http://www.pelatihan-sdm.net/kompensasi-sebagai-motivator-kinerja-karyawan/

Selasa, 02 Februari 2016

Tips Jitu dalam Mendengarkan Pelanggan

Jangan tertangkap tidak mendengarkan pelanggan potensial Anda. Hal ini penting untuk keberhasilan penjualan Anda.

Mengutip Kata Pelanggan Anda

Pelanggan hanya yakin bahwa Anda telah mendengarkan ketika Anda Mengutip apa yang mereka katakan dan pakan kembali kata-kata Anda sendiri. Di sinilah karet memenuhi jalan di mendengarkan secara efektif. Ini adalah di mana Anda menunjukkan dengan tegas kepada prospek bahwa Anda mendengarkan telah nyata dan tulus. Ini adalah di mana Anda menunjukkan prospek bahwa Anda membayar perhatian penuh terhadap apa yang dia katakan. Parafrase adalah bagaimana Anda membuktikannya.

Pertanyaan Untuk Klarifikasi

Ketika calon pelanggan telah selesai menjelaskan situasi nya untuk Anda, dan Anda telah berhenti, dan kemudian mempertanyakan untuk klarifikasi, Anda parafrase prospek pikiran primer dan keprihatinan, dan pakan mereka kembali kepadanya dengan kata-kata Anda sendiri.

Gunakan Kata yang Tepat

Misalnya, Anda mungkin berkata, "Mari saya memastikan bahwa saya memahami apa yang Anda katakan. Kedengarannya seperti Anda khawatir tentang dua hal lebih dari apa pun, dan bahwa di masa lalu Anda telah memiliki beberapa pengalaman yang telah membuat Anda sangat berhati-hati dalam mendekati keputusan semacam ini. "

Umpan Itu Kembali Akurat

Anda kemudian pergi untuk memberi makan kembali ke prospek apa yang dia telah mengatakan kepada Anda, berhenti dan mempertanyakan untuk klarifikasi karena Anda pergi, sampai pelanggan mengatakan kata-kata untuk efek, "Ya, itu saja! Anda punya persis. "

Dapatkan Hak Jual

Hanya ketika Anda dan pelanggan menyelesaikan menyeluruh "pemeriksaan" dan telah disepakati bersama pada "diagnosis" Anda berada dalam posisi untuk mulai berbicara dengan pelanggan tentang produk atau layanan Anda. Secara umum, ini berarti bahwa Anda tidak bisa mengeluarkan brosur dan daftar harga dan mulai menceritakan pelanggan bagaimana produk atau jasa Anda dapat memecahkan masalah atau mencapai tujuan sampai sekitar tujuh puluh persen dari jalan melalui percakapan penjualan. Sampai saat itu, Anda belum mendapatkan hak. Sampai saat itu, Anda bahkan tidak tahu cukup untuk memulai presentasi cerdas tanpa mempermalukan diri sendiri.

Jadilah pendengar yang baik

Semakin banyak dan lebih baik Anda mendengarkan, semakin banyak dan lebih baik orang akan menyukai Anda, percaya Anda dan ingin melakukan bisnis dengan Anda. Semakin mereka akan ingin terlibat dengan Anda sebagai orang dan lebih populer Anda akan dengan mereka. pendengar baik dipersilahkan di mana-mana, di setiap jalan kehidupan, dan mereka akhirnya dan akhirnya tiba di puncak bidang mereka.

Latihan tindakan

Berikut adalah dua hal yang dapat Anda lakukan segera untuk menempatkan ide-ide ke dalam tindakan.

Pertama, ingat bahwa pekerjaan pertama Anda dalam penjualan adalah untuk mendapatkan pelanggan menyukai Anda dan percaya bahwa Anda memahami situasinya. Parafrase adalah cara Anda mencapai hal ini.

Kedua, pastikan bahwa pelanggan setuju dengan Anda benar-benar ketika Anda makan kembali kekhawatiran kepadanya. Hanya kemudian dapat Anda benar-benar mulai menjual.

Senin, 01 Februari 2016

Jelas Tips untuk Membantu Anda Mencapai Sukses Bisnis

Jelas Tips untuk Membantu Anda Mencapai Sukses Bisnis

Kinerja dan penetapan tujuan berjalan beriringan tidak peduli apa jenis bisnis yang Anda jalankan. Anda tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien jika Anda tidak tahu apa arah Anda menuju setiap hari. Ketika Anda duduk dengan karyawan Anda dan mendiskusikan tujuan bisnis Anda dan tujuan pribadi mereka untuk bisnis Anda Anda akan menemukan pekerjaan akan selesai secara efisien dan bisnis Anda akan berhasil.

Tidak peduli apa waktu tahun itu, Anda perlu duduk dan menulis tujuan bisnis Anda. Ketika Anda tahu apa yang ingin Anda capai dan apa itu akan mengambil untuk sampai ke sana bisnis Anda akan tumbuh dan Anda akan mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Sementara itu mungkin untuk meraih kesuksesan tanpa tujuan, Anda akan menemukan itu akan lebih mudah untuk mewujudkannya ketika Anda telah menulis tujuan. Tidak masalah jika tujuan Anda kecil atau besar, jika mereka hanya membutuhkan Anda atau karyawan lain, tidak masalah jika Anda harus menyewa orang lain untuk membantu atau jika Anda tetap dengan kelompok karyawan yang Anda miliki di tangan, tujuan akan membantu Anda mencapai kesuksesan.

Setiap tujuan yang Anda tetapkan perlu memiliki petunjuk langkah demi langkah tentang apa yang diperlukan untuk membuat tujuan sukses. Langkah-langkah ini tidak harus benar-benar menjadi setiap hal yang Anda harus lakukan, tetapi Anda perlu tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat mereka sukses. Jika Anda membutuhkan rantai orang atau peristiwa berlangsung, maka informasi yang perlu didokumentasikan. Ini juga penting untuk menetapkan batas waktu yang realistis untuk tujuan. Jika Anda tidak menetapkan batas waktu Anda akan menemukan hal-hal lain akan diutamakan dan Anda akan terus mendorong kembali memikirkan sesuatu yang lain yang perlu dilakukan pertama. Sementara yang mungkin menjadi kasus untuk beberapa hal, itu tidak selalu apa yang harus terjadi.

Setelah Anda memiliki tujuan bisnis Anda diciptakan saatnya untuk melibatkan karyawan Anda dan menjelaskan kepada mereka bagaimana mereka akan membantu Anda mencapai tujuan. Sangat penting bagi mereka untuk mengetahui Anda tidak dapat melakukan hal ini pada Anda sendiri dan mereka bagian dari bisnis juga. Sementara mereka tidak pemilik dan mereka tidak memiliki uang yang diinvestasikan, mereka masih berada bagian dari itu dan Anda membutuhkan mereka untuk mencapai keberhasilan. Ketika Anda menunjukkan kepada mereka bagaimana mereka dapat membantu dan menjelaskan betapa pentingnya mereka bagi Anda, keberhasilan akan tercapai.

Tujuan bisnis adalah apa yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis apapun. Bila Anda membuat tujuan dicapai dan melibatkan karyawan Anda Anda akan mencapai kesuksesan dan bisnis Anda akan tumbuh ke tingkat baru. Anda akan mencapai sukses lebih cepat dan Anda akan melihat tingkat keberhasilan yang lebih tinggi maka Anda akan melihat jika Anda mencoba untuk melakukan segala sesuatu sendiri dan tanpa tujuan.