Pelatihan di Jogja - Sebagian besar kelompok manajemen
perusahaan belum mempunyai persiapan atas permasalahan krisis yang
datang baik masalah human error, natural disasters dan lain sebagainya.
Krisis bisa berupa kejadian yang disebabkan karena miscommunication
diantara staf ataupun manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tidak
semua perusahaan mempunyai persiapan lengkap untuk menangani masalah ini.
Alternatifnya perusahaan
harus menyiapkan prosedur-prosedur yang mampu merespon positif terhadap krisis
dengan cepat tanggap. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan
proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan
yang segera dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai
manajemen krisis (crisis
management).
Manajemen krisis adalah
respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya
operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada proses
bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk
mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan
sebagai krisis. Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat
mengambil beragam bentuk.
Dewasa ini, manajemen
krisis dinobatkan sebagai new corporate discipline. Manajemen
krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian
yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal.
Pendekatan yang dikelola dengan baik untuk kejadian itu terbukti secara
signifikan sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor,
dan masyarakat luas akan kemampuan organisasi melewati masa krisis.
Untuk itu, perusahaan
dapat mengagendakan suatu program pelatihan crisis
management guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang
berkompeten dalam hal tersebut. Pelatihan manajemen krisis
biasanya akan membekali peserta dengan materi seperti; manajemen krisis, Identifikasi
dan analisis krisis, emergency respons, technology recovery planning,
dan pengembangan dan implementasi alternatife-alternatif penanganan krisis.
Program pelatihan tersebut
nantinya diharapkan dapat memberikan ability kepada peserta seperti; peserta
pelatihan dapat mengidentifikasi dan menganalisis krisis, mampu menangani
permasalahan yang mempunyai potensi krisis, mengetahui strategi untuk menyelesaikan
krisis dan konflik, dan dapat bersikap tegas dalam menghadapi rekan dalam
berbagai situasi. Dengan terpenuhinya sumber daya
manusia yang mumpuni dan memiliki pengetahuan mendalam tentang
manajemen krisis, tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan
perushaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar